Prees Realease Ini Dia Dakwah Memberdayakan di Era Pandemi Covid-19


Bandung, Jurnal1.id – Jurusan Pengembangan Mahasiswa (PMI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung bekerjasama dengan Perkumpulan Pengembangan Masyarakat Islam (P2MI) mengadakan webinar nasional bertema “Dakwah yang Memberdayakan di Masa Pandemi Covid-19” pada Selasa, 01 Desember 2020.

Webinar nasional dilakukan secara virtual melalui zoom meeting dan disiarkan secara langsung melalui akun youtube prodi PMI. Webinar ini diikuti 412 peserta dari seluruh penjuru Indonesia dengan berbagai profesi. Bukan hanya mahasiswa, dan akademisi, tetapi juga para praktisi dakwah dan fasilitator masyarakat.

Dalam opening speech-nya, Ketua prodi PMI UIN Bandung, Dr. Asep Shodiqin, M.Ag, menegaskan bahwa dakwah pada intinya adalah menekankan tercapainya kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat yang salah satunya menjadi pokok utama kajian jurusan PMI di UIN Bandung. 

Dakwah pemberdayaan, kata Asep menjadi penting dilakukan dalam kerangka membantu masyarakat untuk dapat hidup berbahagia di dunia disertai menyiapkan bekal di akhirat. 



Dirjen Pendis Kemenag RI, Prof Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP., MT. yang menjadi keynote speech sekaligus membuka webinar scr resmi dalam webinar ini memberikan semangat bagi para pendakwah.

Menurutnya, sekalipun dalam kondisi pandemic Covid-19,  dakwah Islam tidak boleh berhenti demi membangun peradaban yang lebih maju. 

Aspek yang harus menjadi fokus dalam proses dakwah masa kini, yaitu konten dan media dakwah.

Konten yang menyediakan ruang kemanusiaan yang penuh dengan nuansa keagamaan, dan dakwah dengan menitikberatkan pada hal-hal yang baik. 

Hal itu penting mendapat tekanan, karena menurutnya, tidak mungkin sebuah kebaikan akan menjadi kebaikan, jika tidak disampaikan dengan cara-cara yang baik. Aspek-apek kesahatan di era pandemi Covid-19 juga layak mendapat perhatian, ini sesuai dengan maqashid syariah.

Ali Ramdhani juga menekankan bahwa dakwah dengan penggunaan teknologi dianggap sebagai solusi bagi masyarakat semua. Mengapa? Karena dengan media teknologi, kita bisa tetap produktif menjalankan dakwah tanpa harus bertatap muka secara langsung. 

“Hal ini menjadi sesuatu yang paling impresif dengan memberikan jalur-jalur menebar kebaikan dengan media teknologi,” tegasnya.

Ada Tiga Poin Besar

Narasumber webinar nasional, Direktur PD. Pontren Kemenag RI Bapak Dr. Waluyo Abdul Ghofur mengangkat topik ”Islam Rahmah: Menguatkan dan Menyenangkan.”

Menurutnya, ada 3 poin besar dalam melaksanakan ajaran Islam Rahman dalam berdakwah. 

Pertama, Dakwah Islam sebagai layanan sosial bagi penyelesaian hidup. Kedua,  terlibat aktif dalam menyelesaikan persoalan masyarakat. Ketiga, sebagai pemecah masalah, bukan malah membuat masalah.

Narasumber kedua, Ketua P2MI Rosita Tandos, M.Ag., MA., M.ComDev., Ph.D. mengkat topik terkai Profesi PMI dan Perannya dalam  Menangani Covid-19.

“PMI bukan hanya lahir dan merumuskan teori pemberdayaan masyarakat, tetapi juga disertai dengan action yang disertai dengan sinergitas semua pihak dalam menyelesaikan problem masyarakat dengan beberapa model seperti  awareness, capacity to fulfil daily needs, collective responsibility and success,  dan sustainability.

Dr. Abdul Syukur, M.Ag, Wakil Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Raden Intam Lampung yang menjadi narasumber ketiga mengarahkan dan menjelaskan mengenai ontologisasi, epistimologisasi, dan aksiologisasi dakwah PMI.

Adapun Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dr. H. Ahmad Sarbini, M.Pd menegaskan inti pemaparannya pada aktivitas dakwah sebagai gerakan pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan daya atau kekuatan yang ada pada masyarakat.

Caranya, kata Sarbini, dengan memeberikan dorongan peluang dan kesembapatan bagi masyarakat untuk mengembangakan potensi yang dimilikinya, sehingga kekuaan dan kemampuannya meningkat secara optimal. 

Hal tersebut, tambahnya, juga harus diiringi dengan kualitas etik moral dan spiritual, sehingga kemajuan yang dicapai masyarakat disertai dengan akidah yang kuat dan akhlak yang mulia.

Dalam clossing statement-nya, Dekan FDK ini memberikan apresiasi yang sebesar-besar kepada para narasumber, peserta dan Jurusan PMI sebagai pemrakarsa webinar.

Dekan FDK UIN Bandung ini berpesan pada para mahasiwa untuk tidak berkurang dalam melakukan proses pemberdayaan, dengan tetap memperhatikan protokol kesahatan. 

“Dengan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kualitas dan potensi diri serta  melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain. Kita juga sama-sama berdoa agar covid ini segera diangkat Allah SWT dari permukaan bumi sehingga kita bisa beraktivitas seperti sediakala dan mampu mengembangkan potensi diri secara maksial dalam mengembangkan dakwan pemberdayaan masyarakat Islam,” pungkasnya. (Humas UIN SGD Bandung)

Share on Google Plus

0 Comments :

Posting Komentar